Aplikasi Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja
Bagi HR dan perencana ekonomi, memprediksi supply-demand tenaga kerja adalah kunci agar gelombang pengangguran tak melonjak dan gap skill terjaga. Aplikasi Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja membantu menetapkan kebijakan pelatihan, rekrutmen, hingga penempatan.
Manfaat Prediksi Tenaga Kerja
- Perencanaan SDM: Menentukan jumlah rekrutmen dan program pelatihan.
- Antisipasi Skill Gap: Fokus pada skill paling dibutuhkan industri.
- Kebijakan Pemerintah: Data dukung program vokasi dan subsidi upah.
Metode Umum
1. Time Series & Trend Analysis
Analisis historical headcount per sektor, forecasting ARIMA.
2. Econometric Modeling
Mengombinasikan variabel GDP, investasi, dan demografi untuk memproyeksi kebutuhan sektor spesifik.
3. Machine Learning Regression
GBM (Gradient Boosting Machine) memproses ratusan fitur: tingkat kelulusan, migrasi penduduk, dan permintaan pasar.
5 Aplikasi Rekomendasi
- SAP SuccessFactors Workforce Analytics
- Enterprise-grade, integrasi HRIS dan BI.
- Visier
- Fokus people analytics, prediksi turnover dan headcount.
- Workday Prism Analytics
- Kekuatan data lake HR, AI-driven forecasting.
- Qlik Sense
- Flexible analytics, cocok untuk SME.
- Python (Pandas + Scikit-Learn)
- Open-source, kustom model epidemi dan economic indicators.
Cara Implementasi
- Data Collection: HRIS, data ekonomi makro, survei lapangan kerja.
- Feature Engineering: Tambahkan indikator ekonomi dan demografi.
- Modeling & Validation: Split data, pilih RMSE untuk regression.
- Deployment: Dashboard BI untuk monitoring bulanan.
Dengan Tools Prediksi Kebutuhan Tenaga Kerja, HR dan pembuat kebijakan bisa lebih proaktif dan efektif mencocokkan supply-demand pasar tenaga kerja.