Tools Prediksi Jumlah Pesanan Makanan Vegan

Di tengah perubahan gaya hidup modern dan makin tingginya kesadaran soal kesehatan serta lingkungan, makanan vegan bukan lagi sekadar tren—tapi sudah jadi bagian dari gaya hidup yang makin meluas. Salah satu indikator kuatnya adalah naiknya permintaan layanan pesan-antar makanan vegan, terutama di kota-kota besar Indonesia. Artikel ini akan mengulas prediksi jumlah pesanan makanan vegan di masa depan, serta mengapa bisnis foodtech perlu mulai memberi perhatian lebih pada segmen ini.

Kenapa Makanan Vegan Makin Diminati?

Sebelum membahas prediksi angka dan datanya, yuk bahas dulu kenapa makanan vegan makin dilirik.

Kesadaran Gaya Hidup Sehat

Banyak orang mulai peduli dengan apa yang mereka konsumsi—bukan cuma soal rasa, tapi juga efeknya ke tubuh. Makanan berbasis nabati cenderung lebih rendah lemak jenuh, bebas kolesterol hewani, dan kaya serat. Gaya hidup sehat ini banyak didorong oleh konten media sosial, influencer, dan kampanye dari komunitas kesehatan.

Peduli Lingkungan dan Etika

Isu lingkungan dan animal welfare juga memainkan peran besar. Produksi daging memiliki jejak karbon yang cukup besar dibandingkan dengan pertanian nabati. Orang-orang yang peduli lingkungan mulai beralih ke menu berbasis tanaman sebagai bentuk kontribusi kecil tapi berdampak.

Variasi Menu yang Semakin Menarik

Dulu makanan vegan identik dengan menu rebus dan hambar. Sekarang? Sudah banyak chef, brand, dan UMKM kuliner yang menyajikan makanan vegan dengan tampilan dan rasa yang nggak kalah lezat dari menu konvensional.

Prediksi Pertumbuhan Pesanan Makanan Vegan

Menurut tren data yang dikumpulkan dari platform delivery food dan startup foodtech lokal, permintaan makanan vegan menunjukkan pertumbuhan konsisten dari tahun ke tahun. Jika kamu lihat grafik di bawah ini:

(bisa ditempatkan dalam artikel)

Jumlah pesanan diperkirakan melonjak dari sekitar 100 ribu di tahun 2022 menjadi lebih dari 300 ribu pada 2026. Ini bukan angka kecil, mengingat niche-nya masih relatif baru di beberapa kota Indonesia.

Proyeksi Pertumbuhan Tahunan (2022–2026)

  • 2022: ±100.000 pesanan
  • 2023: ±135.000 pesanan
  • 2024: ±180.000 pesanan
  • 2025: ±240.000 pesanan
  • 2026: ±320.000 pesanan

Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan ketersediaan menu vegan di aplikasi delivery seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood, dan platform B2B catering sehat.

Siapa Saja Target Konsumen Vegan?

Memahami siapa yang memesan makanan vegan adalah kunci kalau kamu tertarik masuk ke bisnis ini. Segmentasi pasar untuk pesanan makanan vegan bisa dibagi seperti ini:

1. Profesional Muda di Kota Besar

Mereka sibuk, melek teknologi, dan mau investasi ke makanan sehat karena tahu dampaknya ke produktivitas dan kesehatan jangka panjang.

2. Komunitas Olahraga & Yoga

Segmen ini biasanya sangat sadar pola makan. Banyak dari mereka mulai mengadopsi plant-based diet sebagai bagian dari lifestyle mereka.

3. Pasien dengan Kebutuhan Khusus

Orang yang sedang menjalani diet pasca penyakit tertentu seperti kolesterol, hipertensi, atau asam urat kadang disarankan untuk lebih banyak konsumsi menu vegan.

4. Konsumen Tren

Nggak bisa dipungkiri, ada juga yang ikut-ikutan tren healthy lifestyle. Meski bukan vegan sepenuhnya, mereka tetap sering pesan menu vegan, terutama yang enak tampilannya di Instagram 😄

Implikasi bagi Bisnis Food Delivery dan UMKM Kuliner

Buat kamu yang punya bisnis kuliner atau tertarik masuk ke dunia foodtech, tren ini harusnya jadi sinyal kuat. Beberapa strategi yang bisa kamu mulai:

A. Tambahkan Opsi Vegan di Menu

Kamu nggak harus jadi resto khusus vegan. Cukup tambahkan 2–3 menu vegan-friendly yang menarik. Mulai dari nasi merah + sayur stir fry, rice bowl tempe saus BBQ, atau burger nabati.

B. Kolaborasi dengan Komunitas Vegan

Banyak komunitas vegan di media sosial yang aktif berbagi rekomendasi tempat makan. Kamu bisa kerja sama untuk review, endorse, atau campaign bersama.

C. Gunakan Label yang Jelas di Aplikasi

Di GoFood atau GrabFood, pastikan deskripsi menunya jelas: "Vegan", "Tanpa Produk Hewani", "Plant-Based" agar mudah ditemukan konsumen yang mencari.

D. Fokus pada Cita Rasa & Packaging

Orang kadang skeptis dengan rasa makanan vegan. Maka dari itu, penting banget untuk fokus ke kualitas rasa dan tampilan yang menggugah selera. Gunakan juga kemasan ramah lingkungan—plus point buat konsumen!

Tantangan di Lapangan

Meski trennya positif, ada juga beberapa tantangan yang perlu diperhatikan:

  • Harga bahan baku nabati kadang lebih mahal
  • Butuh edukasi pelanggan bahwa vegan ≠ hambar
  • Stigma bahwa makanan vegan "nggak bikin kenyang"

Namun, dengan kreativitas dan edukasi, tantangan ini bisa dikalahkan.

Masa Depan Kuliner Vegan di Indonesia

Melihat tren Tools Prediksi Jumlah Pesanan Makanan Vegan sekarang, makanan vegan akan jadi bagian penting dari industri food delivery Indonesia. Potensinya besar, baik untuk skala rumahan, UMKM, maupun brand besar. Apalagi kalau digabung dengan inovasi teknologi seperti aplikasi rekomendasi makanan sehat, sistem loyalty khusus plant-based eater, atau fitur filter menu vegan di aplikasi food delivery.

Kamu yang pegang data dan strategi bisa jadi pemain besar di sini. Apalagi jika kamu sudah familiar dengan segmentasi pasar, channel distribusi digital, dan punya passion di industri makanan.